Minggu, 11 November 2012

Yogyakarta dan Sepenggal Mimpi Hidupku

Kota dengan sebutan kota pendidikan bukan hanya dimiliki oleh kota Yogyakarta. Beberapa kota yang lain juga mempunyai predikat sebagai kota pendidikan. Akan tetapi sampai saat ini Yogyakarta masih tetap menjadi tujuan utama para pencari ilmu dari seluruh pelosok negeri dan memiliki predikat itu. Hal ini tidak terlepas dari faktor-faktor yang mendukung Yogyakarta sebagai kota pendidikan yang belum tentu ada di tempat lainnya.
Ada beberapa faktor yang mendukung hal tersebut. Pertama, dukungan masyarakat, sebagai kota pendidikan sudah sekian lama Yogyakarta menjadi tempat tujuan belajar para pandatang dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Hal ini membuat masyarakat sudah sangat terbiasa mengalami perbedaan budaya. Dengan demikian benturan budaya relatif bisa disikapi secara lebih baik. Yogyakarta sudah menjadi semacam Indonesia mini. Kedua, biaya terjangkau, biaya pendidikan yang relatif terjangkau, termasuk biaya pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari juga menjadi faktor pendukung lainnya. Ketiga, kebutuhan sehari-hari, misalnya makanan, termasuk yang paling mudah diperoleh di Yogyakarta. Siang ataupun malam orang yang tinggal di Yogyakarta tidak akan pernah mendapat kesulitan. Harga yang relatif murah dan terjangkau juga tetap bisa diperoleh di banyak tempat. Keempat, tersedianya sarana dan prasarana pendidikan, berbagai macam kebutuhan penunjang pendidikan tentu saja menjadi mutlak untuk suksesnya siswa yang belajar di Yogyakarta. Tempat-tempat belajar umum senantiasa tersedia dan bisa diakses siapa saja. Perpustakaan umum, perpustakaan kampus, serta yang dikelola lembaga swasta nirlaba juga bisa dijadikan pilihan menambah wawasan pengetahuan. Para pelajar juga dapat memanfaatkan sarana belajar Jogja Studi Center yang dibangun oleh pihak pemerintah. Sarana ini sangat nyaman untuk kegiatan belajar dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti perpustakaan, akses internet, ruang diskusi dan masih banyak lagi yang kesemuanya dapat dinikmati secara gratis. 
Selain perpusatakaan, di Yogyakarta juga tersedia banyak tempat untuk mengakses internet. Ratusan warung internet (warnet) dengan tarif yang bersaing bisa dinikmati. Keberadaan toko buku juga menambah poin sebagai kota pelajar, mulai yang berharga standar sampai yang berharga murah. Fasilitas lain adalah museum. Sedikitnya ada tiga belas museum di Yogyakarta. Semua bisa menunjang proses belajar siswa di Yogyakarta. Dilihat dari kuantitas institusi pendidikan, Yogyakarta memiliki institusi perguruan tinggi dalam jumlah yang banyak.Tidak kurang dari 100 perguruan tinggi, baik Universitas, Institut, Akademi, dan Sekolah berdiri dan memenuhi seluruh sudut kota. Aku merasa sangat beruntung bisa menjadi bagian 'kecil' dari kota ini, setelah 7 tahun lamanya, kuhabiskan hidupku, untuk menuntut ilmu dan mencari eksistensi diri. Berbagai macam mimpi dan harapan selalu kutulis tiap malam, ketika menyantap nasi kucing di angkringan, yang menjadi tempat favoritku. Keduanya menjadi semangat bagiku untuk lebih mengenal dan menggali potensi diri, dengan 'bantuan' Yogyakarta.

nara

1 komentar: